Sabtu, 03 Maret 2012

Pari Pepes khas Batam

Makanan khas Batam.... Pari Pepes harga Rp.25.000/porsi di Food Court" Batam

Hati-hati, naik Taxi di Bandung !!


Kalau anda berkunjung ke Bandung, harap hati-hati bila mau naik Taxi.
Karena menurut pengalaman saya, driver Taxi di Bandung suka mengakali penumpangnya dengan mematikan argo tanpa permisi.

Kejadian yang saya alami :
Naik Taxi Rina Rini A002 Tgl 9 Feb'2012 jam 8.00 dari Hotel Amaris Cihampelas menuju Cipaganti PTC, si supir Taxi mematikan argo dan ketika di tengah perjalanan,saya baru tersadar kalau argo mati, si supir menjawab dengan santai.... di sini memang biasa tanpa argo pak...dan minta tarif Rp.50.000. Padahal biasanya dengan argo hanya sekitar Rp.25.000,-

Kemarinnya, ketika saya juga naik Taxi warna biru gelap (lupa lihat namanya), si supir juga mematikan argo nya dari Hotel Grand Aquila ke H.Amaris, minta tarif Rp.40.000, padahal biasanya hanya Rp.20.000. Akhirnya saya tawar turun menjadi Rp,30.000,-...tapi masih lebih mahal daripada pakai argo.

Kalau di Bandung setiap kali mau bepergian, kita mesti tawar-menawar dengan si supir Taxi, dan mesti berjaga jangan sampai kita lengah di kerjain... Sungguh !! yang saya rasakan adalah vacation yang tidak menyenangkan ............:(

Ex Kamp Pengungsi Vietnam, Pulau Galang-Batam

Kalau anda ke Batam, jangan dilupakan untuk mengunjungi Ex Kamp Pengungsi Vietnam yang terletak di Pulau Galang.
Perjalanan dari Batam ke P.Galang dengan jarak tempuh kira" 440km.
Perjalanan ke P.Galang ini adalah perjalanan melewati 6 Pulau yang dihubungkan dengan beberapa jembatan. Salah satu jembatan yang terkenal di P.Batam adalah Jembatan Barelang (Batam Rempang Galang).

Perjalanan sekitar 1 jam, terlebih dahulu yang kami kunjungi adalah Pantai Melur (sisi kanan jalan). Biaya masuk retribusinya Rp.15.ooo. Pantainya masih 'perawan', belum ada sentuhan dari investor.

Dari Pantai Melur kita putar balik ke arah P.Batam, sekitar 5 menit di sisi kanan adalah Ex Kamp Pengungsi Vietnam yang sekarang ini di jadikan Museum dengan kondisi apa adanya seperti saat ditinggalkan oleh para pengungsi.
Menurut cerita penduduk setempat, Kamp ini sempat menjadi sebuah pemukiman para pengungsi Vietnam. Mereka bertumbuh, berkembang & berkomunitas disana selama bertahun-tahun. Tetapi pada jaman Era Soeharto, pemerintah mengusir mereka, kecuali yang sudah menikah dengan penduduk WNI boleh mengikuti pasangannya. Sedangkan bagi mereka yang tidak ingin kembali ke negaranya, banyak yang memilih untuk mengakhiri hidupnya di kamp tersebut. Sebuah cerita yang tragis !!!...
Anda bisa mengelilingi dengan mengendarai mobil mengitari kamp yang ternyata cukup luas untuk sebuah perkampungan. Ada klinik rumah sakit, Gereja, Masjid, Sekolahan. Yang tentunya, kalau anda ingin masuk ke dalam bangunan nya...... pastinya, cukup angker...:) karena sudah lama ditinggalkan dan tidak terawat.

Diatas Kamp, ada Pagoda Quan Amtu, yang juga sudah tua usia bangunannya tapi masih cukup terawat, karena memang masih difungsikan untuk sembahyang dan ada penjaganya.



Jembatan Barelang


Pemandangan dari jembatan


Pantai Melur


Pantai Melur


Konon, ini Perahu yang digunakan oleh para pengungsi Vietnam, saat mereka tiba di P.Galang


Museum Ex Kamp Pengungsi Vietnam


Sebuah Gereja


Pemukiman pengungsi Vietnam

Tempat yang sangat menarik untuk dikunjungi.... !!!